Selasa, 19 November 2013

"12 Falsafah Jawa utk Membangun Kedamaian dlm Hidup”

"12 Falsafah Jawa utk Membangun Kedamaian dlm Hidup”

1. URIP IKU URUP
[Hidup itu nyala, hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita]

2. MEMAYU HAYUNING BAWONO, AMBRASTA DUR HANGKORO
[Harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak]

3. SURA DIRA JOYONINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI
[Segala sifat keras hati, picik, angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar]

4. NGLURUK TANPO BOLO, MENANG TANPA NGASORAKE, SEKTI TANPA AJI-AJI, SUGIH TANPA BONDHO
[Berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan / mempermalukan, Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan/kekuatan/kekayaan/ keturunan, Kaya tanpa didasari hal2 yg bersifat materi]

5. DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN KELANGAN
[Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri, Jangan sedih/susah manakala kehilangan sesuatu]

6. OJO GUMUNAN, OJO GETUNAN, OJO KAGETAN, OJO ALEMAN LAN OJO GELEMAN
[Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut dgn sesuatu, Jangan kolokan atau manja dan Jangan Mau yang Bukan Haknya ]

7. OJO KETUNGKUL MARANG KALUNGGUHAN, KADONYAN LAN KEMAREMAN
[Janganlah terobsesi atau terkungkung dengan kedudukan, materi dan kepuasan duniawi]

8. OJO KUMINTER MUNDAK KEBLINGER, AJA CIDRA MUNDAK CILAKA
[Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka]

9. OJO MILIK BARANG KANG MELOK, AJA MANGRO MUNDAK KENDHO
[Jangan tergiur oleh hal2 yg tampak mewah, cantik, indah dan jangan berfikir gamang/plin-plan agar tidak kendor niat dan kendor semangat]

10. OJO ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNO
[Jangan sok kuasa, sok besar/kaya, sok sakti / Pintar ].

11. ALANG ALANG DUDU ALING ALING , MARGINING KAUTAMAN.
[Persoalan persoalan dlm kehidupan bukan penghambat , jalannya kesempurnaan].

12. SOPO WERUH ING PANUJU sasat SUGIH PAGER WESI.
[Dalam kehidupan siapa yg punya Cita2 luhur, jalannya seakan tertuntun ]
==============================================
By : Kajian Ilmu Tasawuf
_Arab Di Garap_Jawa Digawa_Barat Diruwat_

Senin, 04 November 2013

Tunjangan Fungsional Guru Madrasah Jatim Segera Cair

Tunjangan Fungsional Guru Madrasah Jatim Segera Cair
Sabtu, 02/11/2013 17:22
Space Iklan
300 x 80 Pixel
Bojonegoro, NU Online
Angin segar menghampiri guru-guru di lingkungan lembaga di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro. Pasalnya Kantor wilayah (Kanwil) Jawa Timur, memastikan tunjangan fungsional (TF) cair di bulan November besok.

Kepala bidang pendidikan madrasah (Penma) Kanwil Kemenag Jawa Timur, Mahfudh Shodar saat di luar rumah dinas Bupati Bojonegoro usai dialog tertutup AusAid mengaku, TF saat ini masih tahap revisi. Tetapi ia memastikan revisi paling akhir dilakukan, Jum'at (1/11/2013) sudah masuk di DIPA masing-masing Kabupaten dan Kota.

Kalau sudah masuk di masing-masing kabupaten dan Kota, TF sudah bisa dicairkan. "November seharusnya TF sudah cair," ujarnya kepada NU Online.

Dijelaskan, tahun kemarin bukannya tidak cair atau tidak terealisasi, tetapi direvisi di Kanwil Jawa Timur. DIPA yang ada di Provinsi Jawa Timur, dimasukkan ke DIPA Kabupaten dan kota. Pasalnya adanya kesalahan berada di persyaratan.

"Kalau keluar dari persyaratan itu bukan tidak terealisasi, tetapi tidak memenuhi persyaratan," terangnya.

Tahun 2012 kemarin di Kabupaten Bojonegoro, penerima TF bagi guru non S1 dan S1 masih belum terealisasi keseluruhan. Tetapi ia berharap hal tersebut tidak terulang kembali. "Jadi pihak guru harus memenuhi persyaratannya," pungkasnya.

Informasi yang didapat NU Online, setiap guru penerima TF, baik S1 maupun non S1 akan menerima Rp 250 ribu setiap bulannya. Se-Kabupaten Bojonegoro ada sekitar 3700 guru yang mendapat jatah TF tahun 2013 ini setelah dinyatakan lulus dan layak menerima. Sistem pendaftarannya juga melalui sistem online. (m yazid/mukafi niam)

Selasa, 08 Oktober 2013

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

12 Agustus 2012 pukul 2:52

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar adalah satu malam yang penting yang terjadi pada bulan ramadhan. Al-Qur'an menyebut malam ini sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Inilah satu malam yang sangat sakral, dimana kitab suci Al-Qur'an diturunkan malam ini sebagai pedoman hidup ummat manusia.
Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly dan Syaikh Ali Bin Hasan Bin Ali

Bin Abdul Hamid dalam laman Suara Al Qur'an menyebutkan, Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam meriwayatkan bahwa malam lailatul qadar terjadi pada malam antara tanggal 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir malam bulan Ramadhan. Pendapat-pendapat yang ada berbeda-beda. Imam Al Iraqi dalam risalahnya 'Syarh Shadr bidzkri Lailatul Qadar', membawakan perkatan para ulama;
Imam Syafi'i berkata, "Menurut pemahamanku, wallahu a'lam, Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanyakan kepada beliau, "Apakah kami mencarinya di malam hari?", beliau menjawab, "Carilah di malam tersebut.". (Sebagaimana dinukil al Baghawi dalam Syarhus Sunnah 6/388).
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits `Aisyah radiyallahu `anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, (yang artinya) "Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan."
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai luput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata): Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), "Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya." (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam juga menggambarkan tanda-tanda datangnya malam mulia ini sebagai berikut:

1. Udara dan suasana pagi yang tenang. Ibnu Abbas radliyallahu'anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda : "Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."

2. Esok harinya cahaya matahari agak meredup, bersinar cerah tapi tidak kuat. Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : "Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar seperti nampan."

3. Bulan nampak separuh bulatan. Abu Hurairoh ra pernah berkata bahwa mereka pernah berdiskusi tentang lailatul qadar disamping Rasulullah SAW lalu beliau bersabda; "Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan."

4. Sewaktu malam tampak terang, tidak dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang, dan tidak ada aktivitas meteor yang jatuh digalaksi. Rasulullah SAW bersabda: "Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)" (HR. at-Thobroni dalam al-Mu'jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan), sebagaimana hadits dari Watsilah bin al-Asqo'.

5. Terbawa kedalam mimpi. Beberapa sahabat Rasulullah SAW mengalami mimpi berjumpa dengan malam lailatul qadar.

6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Allah, tidak seperti malam-malam lainnya.